Narasi Kelompok 1 KLA korea selatan
Seoul adalah ibu kota KOREA SELATAN yang berusia lebih
dri 600 tahun. Dulunya, SEOUL adalah ibu kota untuk seluruh Korea, yaitu Selatan
dan Utara. Namun pada tahun 1945, Seoul menjadi ibu kota Republik Korea atau
Korea selatan.
Negara
ini sendiri hampir sama dengan Indonesia yang masih kental dengan adat dan
budaya. Perkembangan zaman tentu tak dapat di pungkiri. Untuk dibidang
Entertaiment, Korea Selatan bisa maju kedepan dengan adanya K-Pop, K-Drama, dan
K-Movie. Dibidang teknologi sendiri siapa yang tak mengenal perusahaan
elektronik yang bernama Samsung.
Samsung Jong Ro Tower atau
dikenal dengan Jongno Tower terletak di Distrik Jongno. Jongno sendiri
merupakan nama salah satu distrik di pusat kota Seoul yang terletak di bagian
utara. Aset budaya seperti Istana Gyeongbeok dan gerbang bersejarah Gwanghamun
juga barada disini. Sungai Cheonggye yang terletak di bagian selatan bangunan. Distrik
Jongno memiliki 5 istana dan banyak aset budaya lainnya.
Disini,
bagian historis, taman, pasar, dan alun-alun saling bekesinambungan dengan
gedung-gedung perkantoran kontemporer serta bar dan restoran yang bergaya
modern. Kemampuan yang dimiliki distrik ini, dengan menggabungkan dunia tempo
dulu dengan yang baru menjadikannya sebagai kawasan yang menarik untuk dikunjungi,
sekalipun Jongno bukanlah kawasan jantung Kota.
Untuk
mencapai Jongno, hanya butuh waktu 15 menit menggunakan kendaraan pribadi dari
Stasiun Seoul dan 17 menit dengan kendaraan publik. Dari Incheon mencapai
Jongno hanya butuh waktu 1 jam 15 menit dengan kendaraan pribadi dan 1 jam 31
menit dengan kendaraan publik. Jongno berbatasan dengan distrik terkenal
lainnya, seperti Myeondong, Insadong, Dongdaemun dan Namdeumn.
Eksisting Bangunan Jongno Tower
Menuju
pada satu titik fokus bangunan. Samsung Jongro Tower atau Jongno Tower adalah
gedung perkantoran 33 lantai yang
dimiliki oleh Samsung Securities. Menara ini dirancang oleh Rafael Vinoly yang
dibangun tahun 1999. Memiliki ketinggian 134 m, lantai 23 ke lantai 30 di
biarkan berlubang, dengan 3 lantai teratas difungsikan untuk restoran dan bar.
Pencapaian ke bangunan ada yang
melalui kendaraan pribadi maupun umum. Untuk kendaraan pribadi tentu langsung
mengarah kepada parkiran yang disediakan oleh gedung. Sedangkan untuk kendaraan
umum, untuk mencapai bangunan bisa dengan beragam kendaraan. Kendaraan yang
terefesien adalah kereta bawah tanah. Jongno Tower sudah terhubung ke dalam
struktur kota bawah tanah. Sisetem kereta bawah tanah ini malalui plaza retail
yang berada di basement. Menggunakan bus, memiliki halte terdekat dari
bangunan.
Samsung Jongno
Tower adalah sebuah gedung perkantoran milik Samsung Securities Company. Gedung
rancangan Rafael Vinoly yang selesai dibangun pada tahun 1999 ini terbagi atas
3 bagian yaitu restaurant dan serangkaian area perkantoran bertingkat rendah
maupun tinggi. Dengan ketinggian 134 meter, gedung yang berbentuk seperti
segitiga ini memiliki 33 lantai dengan 3 core pada tiap sisinya.
3 buah core ini
mensupport lantai teratas yang difungsikan sebagai restoran mewah, Top Cloud, yang terpisah sejauh 30m dengan
struktur di bawahnya sehingga terlihat seperti mengambang. Restauran ini dapat
dicapai langsung dari lantai 24, dimana lantai 25 sampai lantai ke-32 adalah
letak lubang yang membuatnya seperti mengambang. Desain restoran pun dibuat
sedemikian rupa dengan lubang di tengah massa bangunan, membuatnya terlihat
seperti donat. Bagian berlubang ini memiliki 2 buah jembatan sebagai penghubung
antar sisi dimana jembatan ini dijadikan bar dan ruang tunggu yang memiliki pemandangan
menawan distrik Jongno dan sekitarnya.
Untuk membuat
kesan mengambang pada restoran ini, langkah yang ditempuh oleh Samsung
Construction & Trading Company sebagai kontraktor, adalah dengan metode
Lift Up. Struktur restoran yang saat itu memiliki berat 3000 ton diangkat untuk
mencapai ketinggian 130 m dengan kecepatan 3m/jam dengan bantuan dongkrak
hidrolik. Penggunaan struktur rangka baja rigid pada keseluruhan bangunan,
terutama pada core nya memungkinkan untuk menahan beban restoran dengan panjang
64 m, tinggi 11,5 m, dan lebar 40 m yang juga terbuat dari struktur dan bahan
yang sama ini.
Bagian bawah
bangunan yang tidak terpisah dengan tanah memiliki fungsi sebagai area
perkantoran, dengan tenant perusahan local, maupun internasional. Area
perkantoran ini tidak seluruhnya merupakan gedung high-rise, karena terdapat
perbedaan level pada beberapa lantai, sehingga terlihat seperti bertingkat. Dan
seperti gedung-gedung tinggi di korea pada umumnya, di atap lantai teratas
bagian perkantoran pada gedung ini terdapat taman kecil yang ditanami beberapa
jenis tumbuhan.
Dengan bentuk
bangunan yang menarik ini, fasadnya pun tak kalah menariknya. Fasad bangunan
ini menggunakan salah satu system yang sudah tidak asing lagi, yaitu Curtain
Wall. Jenis kaca yang digunakan pada system curtain wall di bangunan ini adalah
kaca bergaris/ribbed glass dengan arah garis horizontal. Sementara system
pemasangan kaca yang digunakan adalah DPG/Dot Point Glazing, dimana kaca
terpasang dengan penggunaan cable truss yang disambungkan di sudut kaca dengan
menggunakan bantuan lubang pada kaca setebal 30 mm ini.
Pada bagian
bawah, kaca yang terbentuk dengan menggunakan teknik frit atau leburan sebuah
komposisi keramik kedalam kaca dengan menggunakan panas tinggi dari oven
khusus, yang bilamana sudah dingin akan membentuk butiran halus di dalam kaca.
Kaca jenis ini selain digunakan untuk struktur, juga berfungsi sebagai kanopi,
yang dapat menghalangi sinar matahari langsung.
Di lantai 11,
terdapat sebuah braket berbentuk mahkota yang selain memiliki fungsi dekoratif,
juga memiliki fungsi sebagai penyalur gaya putar melalui batang stainless
steel, yang disalurkan menjadi beban vertical.
Jongno adalah sebuah kawasan
yang menghubungkan antara Sejongno dan Dongdaemun serta berbatasan dengan distrik terkenal lainnya, seperti Myeondong,
Insadong, Dongdaemun dan Namdaemun. Banyak landmark
yang bisa kita temui di area ini. Kantor pemerintahan, pusat bisnis dan budaya
serta peninggalan kuno kerajaan bisa kita jumpai dalam jarak yang tidak terlalu
jauh. Disini banyak lokasi wisata yang bisa dikunjungi hanya dengan berjalan kaki karena jarak yang tidak terlalu jauh satu sama
lain.
Untuk bisa mencapai Jongro tower, hanya butuh
waktu 15 menit menggunakan kendaraan pribadi dari Stasiun Seoul dan 17 menit
dengan kendaraan publik. Dari Incheon mencapai Jongno hanya butuh waktu 1 jam
15 menit dengan kendaraan pribadi dan 1 jam 31 menit dengan kendaraan publik. Kendaraan
publik di Korea Selatan yang biasa digunakan yaitu bus, taksi, subway
(jihacol-sistemkereta bawah tanah ini malalui plaza retail yang berada di
basement)., dan kereta (yang biasa disebut KTX). Bangunan Jongro tower sendiri
memiliki akses langsung dengan salah satu stasiun subway (yok) yaitu stasiun
Jonggak (Jonggak yok), bahkan dari bagian basement bisa langsung menuju ke
stasiun subway tersebut.
Jongro tower merupakan gedung perkantoran, maka
pada pagi dan sore hari banyak para pegawai yang berlalu lalang. Karena lokasi
stasiun jonggak yang berada di depan gedung ini, maka biasanya juga dipadati
oleh siswa-siswi atau mahasiswa. Karena menjadi landmark distirk Jongno, maka
terkadang banyak turis yang berjalan-jalan disini atau hanya sekedar mengambil
gambar. Jongro tower memiliki jalur pejalan kaki atau pedestrian yang cukup
luas dan tertata dengan baik yang juga dilengkapi dengan tanaman dan pohon yang
juga tertata rapi.
Bagian dalam bangunan pada lantai 1 merupakan
transisi bangunan, yaitu berupa lobby dengan area service juga ATM center,
sementara area perkantoran terdapat pada lantai selanjutnya.
Aktivitas Sekitar Bangunan Jongno Tower
Tiga
pilar terlihat memiliki bentuk yang tidak biasa dari keseluruhan gedung,
yang mengambang keatas seperti piring
terbang. Lantai dalam bangunan yang berbentuk bentuk piring terbang tersebut
adalah bagian terbaik dari bangunan yang mengambang lebih dari 134m ini
terdapat restoran mewah bernama "Top Cloud (Top Cloud) '. Panjang 64m,
tinggi 11,5 juta, 40m lebar, total struktur baja berat hingga 4300t .
Bangunan desain RVA ini berbentuk
segitiga yang berorientasi menuju pusat kota dengan memebentuk facade memanjang
seperti kurva. Tangga dan lift core di sudut-sudut merupakan sistem sirkulasi
bangunam. Desain bangunan ini berpusat pada tiga kebutuhan utama.
1.
Penambahan tinggi bangunan secara vertikal dari tiga core untuk
mendukung volume dua lantai yang di gunakan sebagai resort dan klub.
2.
Penambahan baja frame di atas kantilever bangunan aslinya berguna untuk
lebih memperluas sudut yang belum dibangun dari aslinya dan untuk melindungi
plaza publik terbuka.
3.
Penambahan volume terpisah atas top floor digunakan untuk kantor
administrasi.
Desain menara yang khas, terdiri dari facade balok baja
ekspose dari kisi-kisi aluminium dalam skala besar, serta kaca strukturan
sebagai sistem dinding tirai yang inovatif. Teknik baja bezel digunakan untuk
menggabungkan lembaran kaca sehungga facade terlihat transparan yang seluruh badannya
dibungkus oleh kaca ertikal dan diperkuat dengan frame mengkilat yang terbuat
dari stainless steel.
Bagian depan dinding
tirai kaca (Curtain Wall) terstruktur sistem dinding kaca(Structural Glass Wall
System) dari DPG (Dot Titik Glazing), angin masuk secara horizontal
menerobos(?) rib glass melalui struktur untuk menunjukan bahwa masalah struktur
pada curtain wall adalah masalah resolusi pada saat yang sama curtain wall
menerapkan sistem untuk memaksimalkan transparansi visual.
30mm (kaca) transparan, terutama di bagian bawah pisau
horizontal (pisau) sebagai kaca laminasi diolah menjadi frit keramik (keramik
Frit) pada saat yang sama juga berperan sebagai struktural dan juga berperan
sebagai kanopi yang sebagian diblokir oleh sinar langsung dari namsohyang .
Selain itu, lantai
11 dari efek dekoratif braket berbentuk mahkota serta rendah lapisan tirai kaca
dinding beban vertikal dari beban peran struktural ganda dengan batang baja
stainless (Stainless Steel Rod) melalui beam beban torsi (Torsion Beam) yang
terkait dengan braket itu akan dikirimkan ke.
Komentar
Posting Komentar